Pengajian, January 2008

January 24, 2008 at 7:58 am | Posted in Uncategorized | Leave a comment

banner-18-januari-2008.jpg

KITA YANG BUTUH SEDEKAH

January 15, 2008 at 11:04 am | Posted in Artikel | Leave a comment

Selama ini kita pikir, kalo kita bersedekah, maka orang lain lah yang butuh sedekah kita. Tapi pernahkah kita berpikir, bahwa kita lah yang butuh bersedekah? Bukan mereka? Kenapa? Karena jawabannya adalah dengan sedekah selain harta kita menjadi suci, sedekah pun punya banyak kelebihan/fadilah yang lain. Di antaranya mendatangkan rizki lebih banyak, menolak bala, menyembuhkan penyakit, memperpanjang umur, dan lain sebagainya.Alkisah, ada seorang supir yang datang ke seorang kyai. Supir ini meminta nasihat kepada kyai amalan apa yang bisa membuat rizkinya bertambah. Maksud sang supir, dia minta semacam zikir dan wirid kepada kyai. Sang kyai malah memintanya bersedekah. Supir tersebut protes, dia bilang, “Ada juga yang butuh sedekah, saya Pak Kyai. Karena saya hidup selalu dalam kekurangan.” Dia cerita, bahwa gajinya 800 rupiah. Dengan anak lima, dan semuanya sekolah, gaji segitu menjadi berat. Apalagi dia tinggal di kota besar, Jakarta. Di mana semua kebutuhan, mahal.Kyai tersenyum, “Kalau Bapak memposisikan sebagai penerima sedekah, maka posisi Bapak tidak akan diangkat oleh Allah. Kalau mau kaya, ya ambil posisi yang mengeluarkan sedekah. Kalau mau cukup, ya justru harus banyak sedekah. Banyak yang bersedekah menunggu cukup. Akhirnya, karena tidak cukup-cukup, ya akhirnya tidak bersedekah-sedekah. Dan walhasil, tidak pernah dicukupkan Allah. Sudah, keluarkan saja sedekah. Jangan banyak mikir. Katanya mau dicukupkan Allah. Nah, caranya sekali lagi ya bersedekah.”Akhirnya, supir tersebut bersedekah. Kebetulan dia bawa uang 100 ribu. Uang tersebut dititpkan ke kyai tersebut untuk disalurkan.

Bencana Pengundang Berkah

January 15, 2008 at 10:55 am | Posted in Artikel | Leave a comment
Oleh Adiwarman Karim (Ketua Dewan Pertimbangan Al-Azhar Peduli Ummat) 
Ingatlah ketika sebagian besar kaum muslimin hijrah ke negeri Habsyi karena kerasnya tekanan penduduk Mekkah.  Sejumlah 101 orang hijrah ke Habsyi, dan hanya menyisakan 52 lelaki dan 29 perempuan di kota Mekah.  Kemarahan penduduk Mekah makin menjadi. Mereka melakukan boikot selama tiga tahun kepada kaum muslimin yang masih ada di Mekah.

Mereka di isolasi di Syi’ib yang terletak di celah bukit di luar kota Mekah.  Mereka tidak dapat berjumpa dengan sanak kerabat selain di bulan Haram.  Mereka terpaksa hanya makan daun-daunan dan kulit-kulit pohon yang tipis, berpakaian apa saja yang dapat dikenakan.Beberapa saat setelah dicabutnya boikot, isteri tercinta Rasulullah saw, Khadijah ra meninggal dunia.  Dan tidak lama berselang, paman yang membesarkan beliau, Abu Thalib juga meninggal dunia.  Inilah tahun dinamakan Rasulullah saw sebagai Amul Huzni atau tahun duka cita.  Ya Rasul salam alaika, Ya Nabi salam alaika, Ya Habib salam alaika, Salawatullah alaika…Ingatlah ketika Rasulullah saw pergi ke Thaif dengan harapan ada diantara mereka yang mendapat hidayah menerima dakwah beliau.  Bukan saja adkwah beliau ditolak, bahkan penduduk Thaif berbaris di jalan-jalan yang dilalui Rasulullah saw, berteriak, mencaci, mencerca, menghina, mendustakan, dan mengancam beliau sambil melemparkan batu, kerikil, pasir kepada Rasulullah saw.  Dengan kaki yang terluka Rasulullah saw berjalan terseok-seok, bahkan diriwayatkan, beliau terpaksa merangkak sambil terus diejek, ditertawakan, dan dicaci maki dengan perkataan yang kasar serta keji. Ya Rasul salam alaika, Ya Nabi salam alaika, Ya Habib salam alaika, Salawatullah alaika…Ingatlah ketika di perang Uhud Rasulullah saw dilempar potongan besi oleh Utbah bin Abi Waqas sehingga terluka wajah dan copot salah satu gigi depan beliau. Ibnu Qam’ah juga melempar potongan besi yang masuk menembus bagian dalam pipi beliau yang ketika dicabut oleh Abu Ubaidah dua gigi beliau ikut tanggal.  Abdullah bin Syihab melempar batu sehingga dahi beliau luka parah.  Ketika melangkah, Rasulullah saw terjatuh kedalam lobang yang digali oleh Abu Amir dan beberapa saat beliau pingsan.  Ali ra dan Talhah segera menolong, beliau tersadar dan dapat berdiri tegak kembali.Ibnu Qam’ah mengira ia telah membunuh Rasulullah saw, padahal yang ia bunuh adalah Mus’ab bin Umair.  Dengan lantang ia berteriak-teriak ”Muhammad telah terbunuh! Muhammad telah terbunuh! Muhammad telah terbunuh!”  Timbul kegoncangan hebat dalam pasukan Muslim.  Sabit bin Dahdah berteriak ”Jika betul Rasulullah saw telah mati terbunuh, biarlah beliau mati.  Karena Allah jualah yang tidak akan mati selama-lamanya.  Berpegang kokohlah pada agamamu.  Allah sendirilah yang akan menolong dan memberi kemenangan”.Ketika perang Uhud usai, Abu Sufyan dengan congkaknya berkata, ”Apakah Muhammad masih hidup? Apakah Abu Bakar masih hidup? Apakah Umar masih hidup? Sungguh mereka telah mati terbunuh.  Bila belum maka jawablah saya.  Menanglah agama Hubal, mulialah agama Hubal.  Bagi kita ada Uzza, dan bagi kamu tidak ada Uzza.  Hari Uhud ini adalah balasan atas hari Badar”.Akhirnya Rasulullah saw menyuruh Umar untuk menjawabnya, “Allah penolong kita, dan tidak ada penolong bagimu.  Tidak sama hari ini dengan hari Badar.  Kematian kita di surga dan kematian kamu di neraka”.  Ya Rasul salam alaika, Ya Nabi salam alaika, Ya Habib salam alaika, Salawatullah alaika…Penderitaan diatas penderitaan, kepedihan diatas kepedihan, kesedihan diatas kesedihan, tidak menggoyahkan keteguhan hati Rasulullah saw dan para sahabatnya.  Mereka pun tidak tahu kapan semua itu akan berakhir, yang mereka tahu pertolongan Allah sungguh amat dekat.Banjir, longsor, gempa bumi, entah apa lagi bencana alam yang akan menimpa kita.  Kita pun tidak tahu kapan ini semua akan berakhir, yang kita tahu Allah Maha Penolong.  Yang kita tahu Allah menggerakkan hati hamba-hambaNya untuk menolong sesama.  Saat ini kita menolong sesama, kali lain kita yang ditolong sesama.Menyerahkah kita kepada bencana yang datang? Berputus asakah kita pada keadaan ini?  Tidakkah hati ini dapat rida akan qada qadar Allah?  Ya Rasul salam alaika, Ya Nabi salam alaika, Ya Habib salam alaika, Salawatullah alaika… Cobaan kami tidak berarti dengan apa yang pernah Engkau alami Ya Rasul… Ampuni kami Ya Allah… Berkahi kami Ya Allah… Jadikan bencana ini penyebab bertambah dekatnya kami kepadaMu, dan pembuka pintu berkahMu.

—————————————
Partisipasi donasi kamanusiaan Anda dapat disalurkan malalui rekening an. YPI Al-Azhar:

BRI Syariah 723-31-16-0018-7
Bank Syariah Mandiri (BSM) 002-011-6222
Bank Danamon Syariah 005-8340-332
PermataBank Syariah 097-100-1828
Bank Central Asia (BCA) 070-303-6691

_________________________________________

Kepedulian Anda akan meringan penderitaan para korban bencana. Insya Allah….  

AL-AZHAR PEDULI BENCANA

January 3, 2008 at 3:04 am | Posted in Uncategorized | Leave a comment
Press Release
dsc00964_resize.jpg
BENCANA BANJIR melanda di sebagian besar wilayah Indonesia. Saat ini pulau Jawa menjadi lautan banjir. karena hujan yang melanda Jawa Tengah dan Jawa Timur telah menimbulkan banjir besar. Delapan kabupaten di Jawa Timur dan sedikitnya enam kabupaten di Jawa Tengah terendam banjir.   Air mulai menggenangi wilayah daratan yang dulu tidak pernah terlanda, dan luasnya mengkhawatirkan. Secara nasional bencana banjir dan longsor sesungguhnya sudah melanda berbagai wilayah sejak awal Desember. Jakarta sudah mendahului daerah lain direndam banjir, baik yang disebabkan curah hujan tinggi maupun karena luapan air laut di pantai utara akibat gelombang pasang. Bencana yang satu ini, masih mendera warga Muara Baru, Jakarta Utara, sampai hari ini.   Kalau melihat luas dan besarnya bencana banjir dan longsor yang melanda JawaTimur dan Jawa Tengah, skala atau bobot keprihatinan sungguh mencemaskan. Bencana sekarang ini yang telah merendam 25% wilayah Jatim dan Jateng terjadi pada awal musim hujan, bukan pada puncak musim. Artinya, bencana yang lebih dahsyat masih potensial akan terjadi.Banjir dan longsor di dua provinsi di Pulau Jawa itu sekarang telah menelan banyak nyawa serta harta benda yang musnah dan lahan pertanian yang rusak. Belum lagi ribuan manusia yang harus mengungsi dengan segala risiko penyakit dan malapetaka lain.Al-Azhar Peduli Ummat telah menerjunkan tim sebagai wujud silaturrahim dan solidaritas untuk meringankan penderitaan para korban dengan memberikan bantuan berupa nasi bungkus, airmineral, roti, susu, biskuit, minyak goreng, makanan bayi, pakaian, pembalut wanita, jilbab, pempers, sabun, odol,  serta kebutuhan lainnya bagi para korban dan pengungsi. Aktifitas ini melibatkan lebih dari seratus relawan termasuk Ibu-ibu PKK, medis, juru masak dan relawan resik kampung. Wilayah yang menjadi sasaran distribusi bantuan adalah: Solo, Karang Anyar, Purwodadi, Bojonegoro, Ngawi, serta daerah lainnya. Program Al-Azhar Peduli Bencana meliputi: bantuan logistik, layanan medis, serta program recovery terutama untuk memperbaiki sarana pendidikan dan dakwah seperti Madrasah dan rumah ibadah yang rusak akibat bencana ini. Partisipasi donasi kamanusiaan Anda dapat disalurkan malalui rekening an. YPI Al-Azhar:

BRI Syariah

723-31-16-0018-7
Bank Syariah Mandiri (BSM) 002-011-6222
Bank Danamon Syariah 005-8340-332
PermataBank Syariah 097-100-1828
Bank Central Asia (BCA) 070-303-6691

Kepedulian Anda akan meringan penderitaan para korban bencana. Insya Allah….

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.